Rabu, 29 Mei 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Awal mula penggunaan aspirin atau asetosal diprakarsai oleh Hippocrates. Dia menggunakan tumbuhan willow untuk menyembuhkan penyakit. Kemudian dikembangkan oleh Bayer menjadi senyawa asetilsalisilat.

Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal, asam asetilsalisilat, merupakan obat yang digunakan sebagai zat analgesik (penghilang rasa nyeri) dan antipiretik (penurun panas). Oleh karena itu dalam pasaran aspirin digunakan sebagai obat penghilang sakit kepala, sakit gigi dan penurun demam.

Karena kestabilannya, Aspirin di pasaran tidak tersedia dalam bentuk sirup, sehingga hanya tersedia dalam bentuk tablet.

Selain sebagai analgesik dan antipiretik, Aspirin juga dapat digunakan sebagai antiplatelet. Zat ini merupakan zat yang menghambat adanya agregasi platelet dan pembentukan thrombus dalam tubuh. Aspirin berefek sebagai antitrombotik dengan menghambat cyclooxygenase dan sintesis platelet tromboxane A2. Membantu mencegah bentuk cloth pada pembuluh arteri dan menurunkan resiko penyakit jantung.

Farmakokinetika
Pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorbsi dengan cepat dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus halus bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Absorbsi dalam pemberian rektal lebih lambat dan tidak sempurna sehingga cara ini tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorbsi cepat dari kulit sehat, terutama diberikan dalam bentuk obat gosok dan salep. Sehingga banyak turunan asam asetilsalisilat yang dibuat salep, misal salep asam salisilat.

Setelah diabsorbsi, salisilat segera menyebar ke jaringan tubuh dan cairan transeluler sehingga ditemukan dalam cairan peritonial, liur dan air susu. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar uri. Aspirin diserap dalam bentuk utuh, dihidrolisis menjadi asam salisilat terutama dalam hati, sehingga hanya kira-kira 30 menit terdapat dalam plasma.

Indikasi
Penghilang nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, nyeri otot dan tulang, dan sebagai penurun demam.

Kontra Indikasi
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivatnya, asma dan alergi. Penderita yang sedang terapi antikoagulan, penderita hemofilia dan trombositophenia.

Dosis
Dewasa : 1 tablet 500mg, 3 x sehari
Anak     : 1/2 - 1 tablet 500mg, maksimal 3 x sehari
Diminum 1-2 jam setelah makan

Efek samping
Mual, muntah, iritasi lambung, hipersensitifitas

Semoga bermanfaat, Terima kasih
Wassalamu'alikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
- Anonim, 2009, Informasi Spesialite Obat vol 44, ISFI, Jakarta
- Gibbons, R.J., Chatterjee, K., Douglas, J.S., et al., 1999, ACC/AHA/ACP-ASIM Guidelines for the Management of Patient with Cronic Stable Angina, Elsevier Sciense
- Syarif Amir, dkk, 2007, Farmakologi dan Terapi, Departemen Farmakologi dan Trapetik, Jakarta

1 komentar :

  1. Mengapa asetosal tidak dapat diberikan kepada penderita hemofilia??

    BalasHapus