Minggu, 05 Mei 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Sel darah putih atau sering disebut leukosit merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang bergerak aktif. Leukosit sebagaian dibentuk pada sumsum tulang (granulosit, monosit, serta sedikit limfosit) dan sebagian di kelenjar limfa (Limfosit dan sel-sel plasma). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti. Rata-rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal adalah 5000 - 9000 / mm3. Bila jumlahnya lebih dari 10.000/mm3, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 5000/mm3 disebut leukopenia.

Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/mendistribusikan antibodi. Ada 2 tipe utama sel darah putih:
- Granulosit : neutrofil, eosinofil dan basofil
- Agranulosit : limfosit dan monosit

Sel darah putih jumlahnya lebih kecil dibanding sel darah merah. Dengan gerakan amuboid, sel darah putih bisa bergerak dari pembuluh darah menuju jaringan atau sebaliknya. Eksudat dan fraksi protein dari kerusakan sel dan infeksi jaringan dapat menyebabkan jumlah sel darah putih meningkat.

Leukosit disimpan dalam jaringan limfatikus (limfa, timus dan tonsil) dan siangkut oleh darah ke organ dan jaringan. Umur leukosit adalah 13-20 hari. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan dan pelepasan leukosit. Polimorfonuclear leukosit memiliki struktur granular, karena alasan tersebut sel-sel tersebut disebut granulosit atau dalam terminologi disebut poli karena memiliki inti banyak

Perkembangan granulosi dimulai dari myeloblast (sel yang  belum dewasa di sumsum tulang), kemudian berkembang menjadi promyelosit, myelosit (ditemukan di sumsum tulang), metamyelosit dan bands (neutrosil pada tahap awal kedewasaan), dan akhirnya, neutrofil. Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblast (belum dewasa) kemudian berkembang menjadi prolimfoblast dan akhirnya menjadi limfosit (sel dewasa). Perkembangan monosit dimulai dengan monoblast (belum dewasa) kemudian tumbuh menjadi promonosit dan selanjutnya menjadi monosit (sel dewasa).

Nilai krisis leukositosis 30.000/mm3. Lekositosis hingga 50.000/mm3 mengindikasikan gangguan di luar sumsum tulang. Nilai leukosit diatas 20.000/mm3 dapat disebabkan oleh leukemia. Penderita kanker post operasi menunjukkan pula peningkatan leukosit walaupun tudak terkena infeksi.

Waspa terhadap kemungkinan leukositosis akibat pemberian obat, perdarahan, trauma, nekrosis, leukemia dan keganasan. Makanan, olah raga, emosi, menstruasi, stres, mandi air dingin dapat meningkatkan jumlah sel darah putih.

Leukopenia adalah penurunan jumlah leukosit kurang darah 4000/mm3. Penyebab leukopenia antara lain:
1. Infeksi virus, hiperplenism, leukemia
2. Obat (antimetabolit, antibiotik, kemoterapi)
3. Anemia aplastik / pernisiosa
4. Multipel mieloma

Konsentrasi leukosit mengikuti ritme harian, pada pagi jumlahnya sedikit, jumlah tertinggi adalah sore hari.

Semoga bermanfaat, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
- Effendi, Z., 2003, Peranan Leukosit sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh, Bagian Histologi Fakultas Kedokteran USU; Sumatera Utara
- Kepmenkes RI, 2011, Interprestasi Data Klinik

1 komentar :

  1. Terima kasih mas informasinya ...
    sangat bermanfaat sekali ..
    oya kalau boleh nambahkan referensi coba buka website

    http://www.tanyadok.com/artikel-konsultasi/leukosit-tinggi-anak-kenapa-dan-berbahayakah-dokkemaren saya baca2 artikelnya cukup bagus...

    BalasHapus