Sabtu, 04 Mei 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Retikulosit adalah sel darah muda, tidak berinti merupakan bagian dari rangkaian pembentukan eritrosit di sumsum tulang. Setelah eritrosit muda kehilangan intinya, sebagian kecil RNA tertinggal dalam eritrosit dan sel ini disebut retikulosit.

Peningkatan jumlah retikulosit mengindikasikan bahwa produksi sel darah merah dipercepat. Peningkatan jumlah retikulosit yang disertai kadar hemoglobin normal merupakan indikasi telah terjadi kehilangan atau penghancuran eritrosit berlebihan yang diimbangi oleh peningkatan aktivitas sumsum tulang. Penurunan jumlah retikulosit mengindikasikan produksi sel darah merah oleh sumsum tulang berkurang. Pemeriksaan hematologi rutin - retikulosit dilakukan terutama untuk mengetahui kondisi anemia.

Sel normal beredar sebagai retikulosit selam 1-2 hari dan sebagai eritrosit matang selama 120 hari. Dalam darah normal terdapat 0.5 - 2.5% retikulosit.

% retikulosit = (Jumlah retikulosit / jumlah eritrosit) x 100

Jumlah retikulosit dapat membedakan antara anemia sumsum tulang dengan anemia perdarahan atau hemolisis, karena perdarahan atau hemolisis akan menstimulasi pembentukan retikulosit pada pasien dengan sumsum tulang normal. Jika jumlah retikulosit tidak meningkat pada pasien anemia, hal ini menandakan bahwa sumsum tulang tidak memproduksi eritrosit yang cukup, misal anemia kekurangan zat besi, anemia aplastik

Jika setelah pemberian obat dan menunjukkan peningkatan retikulosit maka menandakan efektifitas pengobatan. Pada anemia kekurangan zat besi, jumlah retikulosit akan meningkat 20% dengan penambahan suplemen zat besi. Peningkatan maksimum terjadi 7-14 hari setelah pengobatan.

Sekian, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
Kepmenkes RI, 2011, Interprestasi Data Klinik

0 komentar :

Posting Komentar