Kamis, 22 Agustus 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kestabilan krim akan terganggu biasanya dikarenakan oleh penambahan bahan yang tidak saling bercampur akibat sifat fisika maupun kimianya, adanya perubahan suhu, serta perubahan komposisi akibat penambahan satu fase berlebih.

Untuk mengetahui mutu krim yang dihasilkan maka pengujian terhadap sediaan krim harus dilakukan antara lain meliputi
1. Organoleptis
Merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui estetika dari sediaan krim dengan menggunakan bantuan indera. Meliputi bau, rasa (pada kulit), tekstur (bentuk), warna.
2. pH
Evaluasi pH dilakukan menggunakan alat pH meter dengan mengukur air hasil pengenceran krim (60g:20ml). Persyaratn pH yang ditentukan adalah 4.5-6.5
3.Daya sebar
Diartikan sebagai kemampuan menyebar krim pada kulit. Caranya yakni dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara 2 lempeng gelas, lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang. Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan menaikkan pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya sebar. Semakin menyebar menunjukkan kemampuannya dalam distribusi merata.
4. Penentuan ukuran droplet
Dengan cara menggunakan mikroskop untuk mengetahui tetesan-tetesan fase dalam ukuran dan penyebaran.
5. Viskositas
Merupakan pernyataan tahanan dari suatu sediaan untuk mengalir, makin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya atau semkin kental.
6. Daya proteksi
Dilakukan untuk mengetahui kemampuan proteksi atau perlindungan terhadap pengaruh asing dari luar yang mengurangi efektifitas dari krim. Semakin lama waktu yang dibutuhkan semakin baik daya proteksi krim yang dihasilkan
7. Daya lekat
Bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh krim untuk melekat pada kulit. Hal ini juga berhubungan dengan lama daya kerja obat. Semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin lama daya kerja obat.
8. Resistensi panas
Uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan krim dalam suhu atau daerah yang memiliki perbedaan suhu nyata dan terus menerus. Caranya dengan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda scara kontinue dan ditentukan tiap waktunya.

Daftar pustka
- Anief, M, 2004, Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogyakarta
- Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta
- Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta
- Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Ed IV, UI Press, Jakarta
- Aulton, M.E., 2009, The Sciences of Dosageform Design, Churchil Livingstone, Edinburgh
- Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, Taylor and Francis, Bristol
- Voight, R, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM Press, Yogyakarta


Semoga bermanfaat, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

2 komentar :

  1. mau tanya buku yang membahas tentang uji daya proteksi itu dimana ya..?
    mkasih...mohon bgt bantuan nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba lihat ansel, aulton atau voigth mb, untuk halamannya, mohon maaf saya kurang tahu...
      terima kasih telah berkunjung

      Hapus