Sabtu, 03 Agustus 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kodein atau O-methylmorphine adalah alkaloid yang ditemukan dalam tanaman Papaver somniferum var. album dari keluarga papveraceae. Dijumpai dalam candu sebesar 0.7-2.5%

Kadar kodein dalam opium sangat kecil sehingga tidak langsung diperoleh dari opium dengan cara ekstraksi. Akan tetapi biasanya diperoleh dengan memetilasi morfin karena kadar morfin dalam opium jauh lebih besar dibandingkan kadar kodein dalam opium.

Kodein merupakan prodrug. Kodein akan terkativasi oleh enzim CYP2D6 dalam hati yang akan diubah menjadi morfin dan kodeina-6-glukoronida. Akan tetapi morfin tersebut tidak dapat digunkanan seluruhnya. Hanya berkisar 10% yang akan masuk dalam pembuluh darah dan sisanya akan dimusnahkan dalam usus halus.

Kodein merupakan obat golongan opiat, sehingga memiliki efek ketergantungan fisik. Tetapi efek ketergantungannya lebih sedang dibandingkan dengan opiat lainnya.

Dalam bidang kedokteran, kodein dan garam-garamnya dipakai sebagai obat karena mempunyai khasiat antitusif, analgetik, sedatif, hipnotik dan antiperilistatik. 

Mekanisme kerja
Kodein merangsang reseptor susunan saraf pusat (SSP) yang dapat menyebabkan depresi pernafasan, vasodilatasi perifer, inhibisi gerak perilistatik usus, stimulasi kremoreseptor dan penekanan reflek batuk.

Indikasi
Meredakan nyeri hebat, antitusif, diare

Kontraindikasi
Depresi saluran nafas, penyakit obstruksi paru-paru, juga pada kondisi dimana hambatan perilistatik harus dihindari, pada kejang perut.

Peringatan
Gangguan hati dan ginjal, menyebabkan ketergantungan, ibu hamil dan menyusui, hipersensitifitas opiat.

Efek samping
Euforia, gatal-gatal, muntah, mual, mengantuk, miosis, penahanan urine, depresi pernafasan dan jantung, depresi mental, lemah, gugup, insomnia, hipotensi, hipersensitif.
Penggunaan jangka panjang mengakibatkan toleransi ketergantungan.
Pada dosis besar menyebabkan kerusakan hati.

 Interaksi obat
- Alkohol : meningkatkan efek sedatif dan hipotensi jika diberikan bersamaan
- Antiaritmia : memperlambat absorpsi meksiletin
- Trisiklik : efek sedatif meningkat jika diberikan bersamaan
- Antipsikotik : meningkatkan efek hipotensi dan sedatif
- Antitukak : simetidin menghambat metabolisme kodein

Dosis:
- Nyeri:
Dewasa : 30-60mg tiap 4 jam bila perlu, maksimal 240mg/hari
Anak : 0.5-1mg/KgBB tiap4-6 jam bila perlu mak 240mg/hari
-Diare akut
Dewasa : 15-60mg, 3-4 kali sehari
Anak > 12 tahun : 15-60mg, 3-4 kali sehari

Semoga bermnafaat, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

2 komentar :

  1. Nice post! Bermanfaat sekali. Izin jadikan referensi buat tugas ya

    BalasHapus
  2. Kalau boleh tau pakai pustaka apa aja???

    BalasHapus