Selasa, 27 Agustus 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Keterolak termasuk dalam golongan NSAID (anti-inflamasi non steroid). Keterolak merupakan obat anti inflamasi non steroid yang memiliki aktivitas antipiretik lemah. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sintesis prostaglandin dan dianggap sebagai analgesik perifer yang bekerja perifer yang tidak mempunyai efek terhadap reseptor opiat.

Obat ini bekerja mirip dengan AINS lain. Ketorolak juga tersedia dalam bentuk injeksi dan topikal sebagai pengobatan alergi konjugtivitis. Keterolak mengalami metabolisme di hati, dan dieliminasi melalui urin.

Keterolak diserap cepat dengan pemberian intramuskular dengan konsentrasi puncak setelah 50 menit. Lebih dari 99% keterolak terikat pada konsentrasi beragam.

Indikasi
Keterolak diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek (2 hari atau kurang) terhadap nyeri akut derajat sedang hingga berat segera setelah operasi.

Peringatan
- Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, tukak, perdarahan dengan atau tanpa gejala, asma hingga bronkospasme.
- Kurangi dosis dan lakukan monitoring pada penderita gangguan ginjal.
- Dapat menghambat agregasi platelet dan memperlama waktu perdarahan.
- Tidak dianjurkan untuk pengobatan pra-bedah, anestesi tambahan maupun anestesi obstretik.
- Tidak dianjurkan digunakan bersama dengan AINS lainnya.
- Dekompensasi jantung, hipertensi atau kondisi sejenis.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Gunakan dosis eefektif kecil pada lansia.
- Obat ini dapat meningkatkan resiko gangguan jantung dan sirkulasi darah antara lain serangan jantung dan stroke.
 
Kontraindikasi
Hipersensitivitas, ulkus peptikum, diatesis hemoragik, gangguan hemostatis, gangguan ginjal derajat, kehamilan, persalinan, menyusui.

Efek samping
Perut tidak enak, konstipasi, diare, dispepsia, perdarahan saluran cerna, mual, tukak lambung, stomatitis, melena, esofagitis, kemampuan pengelihatan dan perasa yang tidak normal, konvulsi, mulut kering, rasa haus, mengantuk, sakit kepala, hiperkinesia, insomnia, berkeringat, vertigo, gagal ginjal akut, hiponatremia, retensi urine, flushing, purpura, palpitasi, asma, udem paru.

Dosis
Dewasa: Dosis awal 10 mg, diikuti dengan 10-30 mg taip 4-6 jam bila perlu. Harus diberikan dengan dosis efektif rendah. Tidak boleh lebih 90 mg sehari. Lamanya terapi tidak boleh lebih dari 2 hari. Keterolak ampul dosis harian total kombinasi tidak lebih dari 90 mg.

Pasien lanjut : Dianjurkan untuk memakai dosis serendah mungkin. Total dosis tidak boleh lebih dari 60 mg sehari.

Anak : Keamanan dan efektivitas pada anak belum ditetapkan. Oleh karena itu tidak dianjurkan untuk anak dibawah 16 tahun.

Interaksi obat
AINS, antikoagulan, deuretik, ACE inhibitor, alfa bloker, kortikosteroid, kinolon, probenosid.

Semoga bermanfaat, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
- Anonim, 2008, Informasi Obat Nasional Indonesia, BPOM, Jakarta
- drugs.com

0 komentar :

Posting Komentar