Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Istilah toksoplasmosis telah banyak dikenal orang, namun tak sedikit diantaranya memiliki perbedaan pendapat tentang penyakit ini. Beberapa meyakini bahwa toksoplasmosis disebabkan oleh sporozoa, bulu kucing, virus, bakteri atau protozoa.
Toksoplasmosis bukanlah kuman, bakteri atau virus, melainkan parasit yang tergolong protozoa. Toksoplasmosis sebenarnya disebabkan oleh hewan bersel satu yang disebut T. gondii. Parasit ini tersebar luas di alam, tidak hanya dapat menginfeksi kucing saja, banyak hewan yang dapat terinfeksi oleh T. gondii seperti burung dan hewan menyusui lainnya bahkan manusia sendiri. Tanah juga merupakan media siklus hidup parasit ini.
Menurut March of Dimer, pada 40% wanita hamil yang mengidap toksoplasmosis pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan mengidap infeksi. Infeksi ini dapat menyebabkan pembesaran hati dan limfa, pneumonia, ensephalus dan bisa diikuti kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Penularan ke manusia umumnya secara aktif dan secara pasif. Penularan secara aktif terjasi bila menelan ookista infektif atau kista, sedangkan penularan secara pasif terjadi melalui plasenta ibu ke anak.
Gejala terinfeksinya tokoplasma baru muncul setelah ada keluhan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan serologis (serum darah). Namun dapat juga dengan beberapa cara selain serologi juga pemeriksaan hispatologi. Metode diagnosa lain yang sering digunakan adalah dengan menggunakan Indirect haemglutination (IHA), Immuniflourescence (IFAT) atau dengan Enzym Immunoassay (Elisa).
Toksoplasmosis dapat dihindari jika kita menjaga pola kehidupan dan kebersihan.
1. Membersihkan kotoran, kandang dan hewan peliharaan itu sendiri, terutama sebangsa kucing dan burung.
2. Hindari memegang dan memakan daging mentah
3. Memberi makanan hewan yang terjamin kebersihannya
4. Membersihkan pisau dan telenan seblemu digunakan
5. Mencuci semua sayuran, buah dan lalapan dengan bersih dengan air mengalir
6. Mencuci tangan sebelum makan menggunakan air dan sabun
7. Berkebun sebaiknya menggunakan alat perlindungan diri (masker, sarung tangan, sepatu boot)
8. Mencegah kontaminasi makanan dari lalat dan kecoa
9. Hindari konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi
Pengobatan yang dilakukan
Infeksi parasit T. gondii bisa terjadi secara akut dan kronis. Bila indikasi infeksi sudah pasti, yaitu IgM dan IgA positif, harus dilakukan penanganan sedini mungkin. Penobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa dan primethamin atau spiramycin dan clindamycin. Terapi harus dilakukan terus hingga persalinan. Dan selalu konsultasikan ke dokter sebelum, selama dan sesudah terapi.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
sumur gali:
- Gandahusada, S, 1990. Toksoplasmosis: Epidemiologi, Patogenesis dan Diagnostik. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
- Howard, B.J., 1987. Clinical and Pathology Microbiology. The CV Mosby Company St.Louis, Washington D.C. Toronto
-Indivara, N., 2010,. 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat, Pustaka Anggrek, Yogyakarta
0 komentar :
Posting Komentar