Minggu, 23 Juni 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sebelumnya "Part I"

Terdapat 2 macam sistem dalam proses pembuatan bentuk sediaan suspensi, yaitu sistem flokulasi dan sistem deflokulasi. Pemilihan metode ini tergantung dari bagaimana partikel atau bahan obat tersebut terdispersi ke dalam cairan

Dalam sistem flokulasi, partikel obat terflokulasi merupakan agregat yang bebas dalam ikatan lemah. Pada sistem ini peristiwa sedimentasi terjadi dengan cepat dan partikel mengendap sebagai flok (kumpulan partikel). Sistem ini kurang disukai karena sedimentasi terjadi dengan cepat dan berbentuk lapisan yang jernih diatasnya.

Sedangkan dalam sistem deflokulasi, partikel deflokulasi mengendap perlahan-lahan dan akhirnya membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi kembali. Pada metode ini pertikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain, dan masing-masing partikel mengendap secara terpisah.

Berbagai faktor yang terlibat dari kecepatan mengendap partikel-partikel suspensi tercakup dalam persamaan hukum Stokes

V = Kecepatan sedimentasi (cm/s)
D = Diameter partikel (cm)
Ps = Kerapatan fase dispers (g/ml)
Po = Kerapatn fase kontinue (g/ml)
g  = Gravitasi (cm/s2)
π   = viskositas medium disperse (poise)

Flokulasi
1. Partikel suspensi terpisah satu sama lain
2. Sedimen terjadi lambat, masing-masing partikel terpisah dan ukuran partikel minimal
3. Terbentuk cake yang keras dan sukar terdispersi kembali
4. Wujud suspensi menyenangkan
5. Supernatan berkabut

Deflokulasi
1. Partikel merupakan agregat yang bebas
2. Sedimen terjadi cepat, mengendap sebagai flok yaitu kumpulan partikel
3. Tidak terbentuk cake dan mudah terdispersi kembali
4. Wujud suspensi kurang menyenangkan
5. Supernatan jernih

Kecepatan jatuhnya suatu partikel yang tersuspensi lebih besar bila ukuran partikel lebih besar, jika semua faktor lain dibuat konstan. Dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dispers, seseorang dapat mengharapkan laju turunan lebih lambat dari partikel tersebut. Karena umumnya tidak digunakan pembawa air dalam suspensi oral, kerapatan partikel umumnya lebih besar dari kerapatan pembawa, partikel-partikel cenderung lebih ringan dari pembawa sehingga pertikel akan mengambang dan partikel ini sukar untuk didistribusikan secara seragam dalam pembawa. Laju endap dapat berkurang cukup besar dengan menaikkan viskositas medium dispersi dan dalam batas-batas tertentu secara praktis ini bisa dilakukan. Bila viskositas suspensi dinaikkan biasanya dilakukan sedemikian rupa sampai viskositas suspensi sedang saja untuk menghindari kesulitan dalam penuangan.

Kebanyakan stabilitas fisik suspensi paling cocok disesuaikan dengan mengadakan perubahan pada fase terdispersi dan bukan pada medium dispersi. Dalam banyak hal fase dispersi menyokong fase terdispersi yang disesuaikan tersebut.

Suspensi Part III go...

Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

0 komentar :

Posting Komentar