Jumat, 14 Juni 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Suspensi merupakan bentuk sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang terdiri dari 2 fase. Fase kontinue atau fase luar, umumnya merupakan cairan atau semipadat, dan fase terdispersi atau fase dalam terbuat dari partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut, tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinue.

Suspensi memiliki paling banyak medium dispersinya adalah air. Partikel dari fase dispers biasanya bahan padat yang tidak larut dalam medium dispers. Fase terdispers adalah bahan cair yang tidak larut maupun bercampur dengan cairan dari fase pendispersi.

Umumnya karena ukuran yang lebih besar, partikel terdispers dalam suatu dispersi kasar cenderung lebih besar untuk memisah dari medium disperse daripada yang terjadi pada partikel dari disperse halus. Penyebaran ulang secara sempurna dan homogen dari fase dispers diperlukan supaya dapat memberikan dosis yang sama. Suspensi ada beberapa macam yaitu suspensi oral, topikal, opthalmic dan suspensi steril injeksi

Suspensi yang stabil harus tetap homogen, partikel benar-benar terdispersi dengan baik dalam cairan, zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika dikocok endapan harus cepat terdispersi kembali.

Suspensi yang baik dibuat dengan menggabungkan sistem flokulasi dan deflokulasi parsial, dan mencegah terjadinya cake, kemudian dapat ditambahkan zat pensuspensi untuk menjaga agar flok-flok itu tetap tersuspensi. Bertambahnya viskositas karena zat pensuspensi juga akan memperlambat pertumbuhan kristal karena lambatnya kecepatan difusi. Sebagian besar zat pensuspensi berupa koloid hidrofilik yang mempunyai muatan negatif yang diendapkan oleh zat pemflokulasi. Zat pemflokulasi dapat berupa elektrolit anorganik, surfaktan ionik, dan polimer hidrofilik.

Untuk mendapatkan suspensi yang baik, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Fase dispers mengendap secara lambat, dan jika mengendap tidak boleh membentuk cake yang keras, dan dapat segera terdispersi kembali menjadi campuran yang homogen jika digojok
2. Ukuran partikel tersuspensi tetap konstan selama waktu penyimpanan
3. Suspensi tidak boleh terlalu kental agar dapat dituang dengan mudah melalui botol atau dapat mengalir melalui jarum injeksi

Pertimbangan teoritis yang menyangkut teknologi suspensi harus dapat membantu dalam perancangan formula. Penegrtian dasar tentang pembahasan, interaksi partikel, elektrolit, agregasi, dan sedimentasi dapat membantu menentukan perancangan formula.

Selanjutnya Part II...

Semoga bermanfaat, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

0 komentar :

Posting Komentar