Rabu, 03 April 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Tekanan darah tinggi merupakan tekanan yang dikenakan terhadap pembuluh darah arteri semasa peredaran darah yang disebabkan oleh denyut jantung. Hipertensi juga didefinisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak normal.

Hipertensi memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90mmHg untuk usia 13-50 tahun dapat diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal, tinggi sampai maligna. Dan 160/95 untuk diatas 50 tahun. Hipertensi adalah salah satu faktor resiko penyebab stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial.

Kadar tekanan darah tidak selalu sama. Sering berubah-ubah mengikuti keperluan badan dan faktor pemicu. Kegemukan, gaya hidup yang tidak aktif, stress, alkohol atau garam dalam makanan bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang yang memiliki kepekaan keturunan. Banyak faktor penyebab terjadinya hipertensi dan banyak pula penyakit komplikasi yang disebabkan olehnya.

Penyakit ginjal, pielonefritis, kelainan hormonal, penggunaan obat-obatan seperti pil KB, kortikosteroid, maupun keracunan timbal akut juga menyebabkan resiko timbulnya hipertensi.

Untuk melakukan pengecekan tekanan darah biasanya akan dilakukan beberapa kali untuk memastikan kondisi yang sebenarnya. Pada pengukurannya, tekanan darah memiliki 2 macam ukuran yaitu sistolik yaitu menunjukkan tekanan keatas pembuluh darah arteri akibat denyut jantung. Dan diastolik menunjukkan tekanan semasa jantung berehat diantara pemompaan.

Klasifikasi Hipertensi digolongkan menjadi
1. Hipertensi Primer
merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95%. Banyak faktor yang berpengaruh seperti genetik, lingkungan sistem renin angiotensin, obesitas, alkohol dan rokok
2. Hipertensi Sekunder
Terdapat sekitar 5% kasus, penyebab spesifiknya diketahui penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, sindrom cusing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
3. Hipertensi Maligna
adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini terjadi 1 dari 200 penderita hipertensi.

Sekitar 50% penderita hipertensi tidak menyadari bahwa tekanan darah mereka meninggi. hipertensi ditandai dengan beberapa gejala, antara lain
- Sakit kepala bagian belakang dan kaku kuduk
- Dada berdebar-debar
- Lemas
- Sesak nafas

Slain itu, stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Jika penyebabnya adalah feokromositoma, maka di dalam urine bisa ditemukan adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon efineprin dan norefineprin.

Pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari hipertensi terutama dilakukan pada penderita usia muda.

Algoritma pengobatan
Langkah awal : Non terapi
Merubah gaya hidup adalah pilihan pengobatan pertama pada penderita hipertensi.
- Penderita yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menguranginya hingga batas ideal. 
- Merubah pola makan dengan mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 g Na atau 6 g NaCl setiap harinya.
- Meningkatkan asupan kalium, kalsium dan magnesium. seperti pada pisang
-Berhenti merokok dan alkohol
- Olah raga secara teratur dan cukup

Terapi : Pemberian obat
1. Golongan deuretik, merupakan obat pertama untuk pengobatan hipertensi. Deuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan diseluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah. Contoh : Hidrochlorthiazide
2. ACE inhibitor merupakan pilihan obat selanjutnya, biasanya dapat digunakan dengan kombinasi deuretik. ACE inhibitor menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri. Contoh: Captopril
3. Beta Bloker
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan curah jantung dan penekanan sekresi renin. Kontraindikasi pada pasien asma bronkial, gagal jantung, diabetes mellitus.
Contoh: Bisoprolol, Propanolol
4. Antagonis Kalsium
Bekerja dengan menutup kanal Calsium, menghambat Calsium masuk sel menyebabkan relaksasi otot polos arteri sehingga menyebabkan resistensi perifer dan tekanan darah menurun. Contoh: Nifedipine, Amlodipine
5. Vasodilator
mekanisme golongan ini dengan melepaskan nitrogen oksida akan mengaktifkan guanilat siklase dengan hasil akhir defosforilasi berbagai protein termasuk protein kontraktil dalam sel otot polos. Contoh: Hidralazin

Terima Kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
WHO, 2001
Noer, S., 1999, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, EGC: Jakarta
Neal M.J., 2005, At a Glance Farmakologi Medis Ed V, Erlangga: Jakarta

0 komentar :

Posting Komentar