Jumat, 19 April 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Stres merupakan kata yang mungkin tidak asing lagi. Stres merupakan keadaan tertekan baik secara fisik maupun psikis, sehingga respon tubuh akan dilakukan dengan cara melindungi diri atau menghindari situasi tersebut.  Dalam stress taraf normal terkadang dapat bermanfaat untuk kesehatan, tetapi dalam kondisi berlebih akan membahayakan kesehatan.

Pengaruh stres dalam tubuh yaitu kelenjar hipothalamus akan memberikan isyarat kepada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon ini akan memicu seseorang untuk mempertahankan diri yaitu melawan atau lari dari tekanan. Tetapi dalam keadaan ini akan berakibat pada tubuh, diantaranya:
- Denyut jantung yang tak beraturan
- Gelisah
- Pernafasan semakin cepat
- Arteri koroner melebar
- Organ mata melebar dan posisi selalu waspada
- Otot tubuh berkonstraksi cepat
- Sakit kepala

Penelitian menyebutkan bahwa hormon stres seperti kotisol akan menyebabkan resiko pada penderita hipertensi, penyakit jantung dan sebaginya. Tetapi tidak hanya itu saja, menurut jurnal Psychoneuroendocrinology 2005 menyebutkan bahwa stres dapat menyebabkan mengecilnya otak. Hormon stres yang tinggi akan menyebabkan daya ingat menurun dan hipokampus (bagian tengah otak sebagai memori) mengecil.

Paparan yang lama oleh hormon kortison akan mengakibatkan pengecilan hipokampus mencapai 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan kenapa beberapa orang tua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berfikir yang buruk, sedangkan orang tua lainnya memiliki sifat yang sebaliknya. Stres muncul tidak memandang usia, mulai dari anak hingga orang tua.

Berikut adalah kondisi otak ketika orang mengalami stres berlebih,
1. Kerusakan sel otak
Saat stres, otak akan melepaskan hormon glukortikoid yang secara bertahap akan melemahkan hingga melumpuhkan sel otak. Adrenalin akan dilepaskan ketika stres, sehingga menyebabkan gelisah dan bingung. Ketika adrenalin ini tidak dilepaskan maka akan meningkatkan kelebihan produksi hormon glukokortikoid.
2. Melemahkan memori / Otak menyusut
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, meningkatnya hormon kortison akan memperkecil hipokampus, sehingga akan menyebabkan memori / daya ingat menurun dan kurang fokus. Hormon glukokortikoid akan membuat ujung saraf sulit terhubung dengan sel otak baru.
3. Menjepit saraf
Stres dramatis dapat mengurangi aliran darah dalam otak, sehingga memungkinkan untuk terkena resiko stroke. Saraf dan pembuluh darah akan menuyusut secara bersamaan sehingga segala pasokan yang dibutuhkan oleh otak berkurang.
4. Depresi
Stres mempengaruhi hormon endophrin sebagai hormon yang bertanggung jawab terhadapa perasaan bahagia seseorang. Hal ini akan menyebabkan orang depresi, merasa sulit untuk melakukan sesuatu.

Semoga bermanfaat dan Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
Buzzle.com
Smartnewz.info

0 komentar :

Posting Komentar