Senin, 25 Februari 2013

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Pembuatan tablet di bidang farmasi mungkin suatu pelajaran yang wajib. Karena sebagian besar atau hampir semua pekerjaan dalam membuat tablet adalah orang farmasi.

Eksipien Tablet biasa disebut sebagai bahan tambahan tablet. Untuk membentuk tablet diperlukan bahan - bahan tambahan. Akan tetapi beberapa tablet ada yang tidak membutuhkan banyak bahan tambahan.
bahan tambahan yang biasa digunakan adalah

Pengisi atau Pengencer
Bertujuan untuk menyesuaikan bobot, ukuran tablet sesuai yang dipersyaratkan. Di Indonesia banyak tablet yang ada di pasaran sudah mengandung bahan pengisi. Beberapa tablet seperti vitamin C hanya mengandung bahan pengisi.
Walaupun zat pengisi biasanya dianggap inert (netral) tetapi ada beberapa zat yang mempengaruhi sifat-sifatnya biofarmasetika, kimia atau fisika tablet setelah jadi. Misal interaksi basa amin atau garamnya dengan laktosa dalam lubrikan basa (magnesium stearat), menyebabkan perubahan warna tablet jadi.
Contoh bahan pengisi : laktosa; sukrosa; pati (amilum); avicel 
Silahkan tentang bahan pengisi lebih lengkap -- health

Pengikat
Bertujuan untuk menambah kohesivitas serbuk sehingga memberikan ikatan yang penting untuk membentuk granul dengan massa kohesif atau kompak yang disebut tablet.
Ada 2 golongan bahan pengikat yaitu bahan gula atau zat polimerik. bahan polimerik terdiri dari 2 kelas yaitu alam dan sintesis. Kedua tipe pengikat tersebut dapat ditambahkan pada campuran serbuk
1. metode kering: kedua golongan pengikat dapat ditambahkan pada campuran serbuk dan dibasahi dengan air atau campuran alkohol-air atau pelarut tertentu
2. metode basah: pengikat dilarutkan terlebih dulu dalam pelarut tertentu kemudian larutan tersebut ditambahkan pada serbuk
contoh bahan pengikat: pati (amilum); starch 1500; sukrosa; gelatin, gom arab; PVP; metil selulosa

Desintegran (Penghancur)
Sebelum obat menyembuhkan, maka tablet obat harus pecah dulu dalam tubuh (lambung, beberapa ada di usus). dapat dibayangkan jika obat tidak pecah, keluarnya akan dalam bentuk sama.
Karena itu, tablet mengandung bahan penghancur yang bertujuan untuk menghancurkan tablet.
Mekanisme penghancur umumnya dibagi menjadi 3
1. Desintegran mebentuk lorong-lorong kecil diseluruh matriks yang memungkinkan air ditarik kedalam struktur dengan kerja kapiler sehingga tablet menjadi pecah
2. Pengembangan butir pati ketika bereaksi dengan air. secara fisik memutus ikatan partikel-partikel dalam matriks. Seperti roti ketika dimasukkan air yang akan mengembang. 
3. Reaksi kimia yang melepaskan gas yang dapat menghancurkan struktur tablet
contoh bahan desintegran: pati (amilum) lagi; selulosa; avicel; gom

Lubrikan
Tujuannya untuk mempermudah pengeluaran tablet dari lubang kempa (lubang cetakan); mencegah pelekatan pada pons dan dinding lubang kempahal yang perlu diperhatikan dalam memilih lubrikan
1. Lubrikan mengurangi sifat mengikat dari banyak zat pengikat;
2. Lubrikan ditambahkan terakhir pada granulasi dan dicampurkan berguling-guling (tidak diaduk) tidak lebih dari 10 menit
3. Lubrikan berlebih tidak efektif, tetapi mengganggu desintegran, disolusi, dan ketersediaan hayati granul dan tablet tahan air
4. Lebih baik diayak terlebih dahulu melalui pengayak 100-300 mesh sebelum digunakan
contoh bahan lubrikan: logam stearat; asam stearat; talk

Glidan
Bertujuan untuk memperbaiki karakteristik aliran granulasi dengan mengurangi gesekan antar partikel.
Contoh bahan glidan: pati (amilum); talk; magnesium oksida

Antiadheren
Beberapa zat memilki sifat adhesif yang kuat terhadap logam pons dan lubang kempa, walaupun tidak berefek pada gesekan. Hal ini mengakibatkan zat lebih condong melekat pada permukaan dan menimbulkan permukaan yang kasar. Jadi tablet yang dihasilkan pada permukaan kasar atau terkupil. Biasanya lubrikan juga dapat bertindak sebagai antiadheren, tetapi dapat ditambahkan lagi pati atau talk untuk mengatasi cacat.
Contoh bahan antiadheren: talk; pati; logam stearat

Absorben
Suatu absorben mungkin perlu diberikan jika formulasi mengandung komponen higroskopis, terutama komponen yang absorpsi lembabnya menimbulkan serbuk kohesif tidak akan mengisi lubang kempa.
Contoh bahan absorben: pati; kaolin; magnesium silikat

Zat penyedap dan pemanis
Biasanya ditambahkan untuk memperbaiki rasa tablet kunyah.
Contoh bahan penyedap: essen
Contoh bahan pemanis  : manitol, laktosa, aspartam, asesulfam K, sukrosa, dextrosa

Zat pewarna
Diberikan zat pewarna pada tablet dengan beberapa tujuan:
1. Digunakan untuk memberikan identitas pada produk perusahaan
2. Menghindari kesimpangsiuran dalam pembuatan (untuk homogenitas)
3. Untuk nilai estetika atau pemasaran
Jenis zat pewarna: larut air; pigmen yang tidak larut; pewarna dalam bentuk pigmen khusus

Terima Kasih, semoga bermanfaat.  
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
Siregar, C.J.P dan Wikarsa, S, 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-Dasar Praktis, Jakarta, EGC

0 komentar :

Posting Komentar